KHITANAN MASSAL Lanjutan Kegiatan Bersih Desa

20150315_080642

Foto bersama sebelum prosesi khitanan dimulai

Minggu, 15 Maret 2015 sebagai lanjutan dari kegiatan Bersih desa adalah acara Khitanan Massal. Tim medis didatangkan dari Puskesmas Dinoyo hadir pagi itu sekitar 7 orang tenaga medis. Peserta khitanan massal kali ini agak unik dikarenakan tidak semua peserta khitanan massal adalah usia anak anak. Dari 12 orang peserta khitanan, hanya 4 orang yang berusia dibawah 10 th.Sedangkan peserta yang 8 orang adalah remaja yang rata2 sudah berusia 19-20 th. Mereka tercatat sebagai mahasiswa Universitas Tribuwana Tunggadewi yang berasal dari daerah Kalimantan. Teruskan membaca

SARESEHAN BEDAH KRAWANG Desa Tlogomas dalam rangka Bersih Desa

20150308_114918-e1427457723793

KIM Tlogomas ikut serta dalam kegiatan saresehan

 

Suwardono, sebagai ahli sejarah hadir menjadi pembicara dalam acara saresehan bedah krawang desa Tlogomas pada minggu, 8 Maret 2015 bertempat di balai pertemuan kelurahan Tlogomas. Pembicara menyampaikan dengan menarik tentang sejarah Tlogomas berikut situs situs yang ada di Tlogomas. Banyaknya yoni atau semacam candi yang bertebaran di wilayah Tlogomas menunjukkan bahwa Tlogomas memang pernah merupakan wilayah dibawah kekuasaan kerajaan Kanuruhan. Beratus ratus tahun yang lalu ketika Kanuruhan masih berjaya Tlogomas tumbuh menjadi dukuh yang subur makmur dengan banyaknya sumber mata air.

20150308_112955-e1427458192125

Bersama ki dalang Ardi Proboantono salah satu pemateri dalam acara saresehan

 

SARESEHAN BEDAH KRAWANG Desa Tlogomas dalam rangka Bersih Desa

Suwardono, sebagai ahli sejarah hadir menjadi pembicara dalam acara saresehan bedah krawang desa Tlogomas pada minggu, 8 Maret 2015 bertempat di balai pertemuan kelurahan Tlogomas. Pembicara menyampaikan dengan menarik tentang sejarah Tlogomas berikut situs situs yang ada di Tlogomas. Banyaknya yoni atau semacam candi yang bertebaran di wilayah Tlogomas menunjukkan bahwa Tlogomas memang pernah merupakan wilayah dibawah kekuasaan kerajaan Kanuruhan. Beratus ratus tahun yang lalu ketika Kanuruhan masih berjaya Tlogomas tumbuh menjadi dukuh yang subur makmur dengan banyaknya sumber mata air

NAPAK TILAS mengungkap kembali petilasan cikal bakal Tlogomas

Kamis malam, 5 maret 2015 dibawah guyuran hujan yang tak kunjung usai panitia “Tlogomas Duwe Sejarah” dan beberapa warga napak tilas, mengungkap kembali petilasan makam para luluhur dan situs2 yang menjadi cikal bakal wilayah Tlogomas. Hujan deras tidak menyurutkan semangat warga untuk menjalankan acara ini yang memang sudah di rancang matang2 oleh panitia.

Setelah berkumpul di kelurahan sebagai “markas komando” berangkatlah laskar Tlogomas, begitu biasanya kami disebut,  menuju petilasan Mbah Aruman. Situs yang letaknya di wilayah RW 05 kelurahan Tlogomas ini lebih dikenal khalayak dengan nama situs Karuman.

Dari situs Karuman, laskar bergerak menuju RW 03 kelurahan Tlogomas. Di sini laskar disambut oleh warga yang juga bersemangat meski hujan masih mengguyur. Situs Watu Gong, yang menjadi pusat sejarah Tlogomas, bahkan wilayah2 lainnya dibawah kekuasaan kerajaan Kanjuruhan. Ugo rampe dan beberapa bakaran dupa mengiringi kegiatan prosesi napak tilas di wilayah petilasan Watu Gong.

Terakhir, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 wib laskar masih bergerak menuju makam Mbah Ider. Makam yang terletak di RW 06 Kelurahan Tlogomas nampak kurang terawat. Letaknya yang berada di tengah tengah pemukiman warga yang mayoritas pendatang baru serta mahasiswa kost sepertinya sudah tidak begitu dihiraukan lagi. Sejarah sudah tergerus kemajuan jaman. Warga Pendatang dengan berbagai macam latar belakang disibukkan dengan urusannya masing masing.

Inilah salah satu upaya warga Tlogomas untuk menguak kembali petilasan cikal bakal Tlogomas. KIM Tlogomas yang juga mengikuti kegiatan petilasan ini sangat berharap adanya perhatian dari dinas khususnya dinas pariwisata kota malang untuk ikut mendata dan melestarikan kelangsungan situs situs sejarah yang ada di wilayah Tlogomas agar kita tak akan kehilangan sejarah hingga nanti anak cucu kita. (tjay)