UNGGULAN

Kelurahan Tlogomas memang banyak sekali memliki potensi, sehingga membuat kelurahan ini masuk dalam salah satu kelurahan terbaik di Kota Malang. Setelah dilakukan penyaringan dari sekian banyak potensi tersebut, kelurahan tlogomas memiliki potensi unggulan.

Pemberdayaan Potensi Desa/Kelurahan dikelola secara terpadu dengan membuka ruang partisipasi antar stakeholders dalam rangka memfasilitasi pemberdayaan RTM maupun pengembangan potensi ekonomi unggulan Desa/ Kelurahan. Dalam implementasinya, peran serta Perguruan Tinggi (PT) yang memiliki reputasi keahlian dan pengalaman dibidang pemberdayaan masyarakat maupun pengembangan ekonomi lokal sangat diperlukan. Perguruan Tinggi (PT) diharapkan mampu berperan sebagai fasilitator dan mediator bagi pengembangan akses dan kerjasama maupun mampu mengembangkan potensi Desa/Kelurahan.

Standart Pelayanan Publik (SPP) Program Pemberdayaan Potensi Desa/ Kelurahan ini disusun sebagai acuan dasar bagi pengelola program maupun stakeholders lainnya agar mampu mengelola program secara optimal maupun mengembangkan peran-peran fasilitasi secara tepat guna mendukung pengembangan potensi ekonomi unggulan Desa/Kelurahan dan pemberdayaan Rumah Tangga Miskin (RTM).

PRODUK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

Kota Malang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi dan daya saing yang kuat melalui produk-produk industri unggulan terbaiknya. Hal ini karena ditunjang dengan sumber daya manusia inovatif sebagai modal bagi pengembangan perekonomian masyarakat Jawa Timur. Kelurahan Tlogomas misalnya, Kelurahan yang terletak di barat Kota Malang ini memiliki beberapa Produk UKM khas Malangan. Berdasarkan data dari TP PKK kelurahan tlogomas terdapat beberapa daftar produk unggulan yang ada di Kelurahan TLogomas, antara lain :

Backup_of_produk UKM

POS DAYA

Program pemberdayaan keluarga atau Posdaya yang dicetuskan oleh Prof. Dr. Haryono Suyono, MA merupakan program pemberdayaan masyarakat yang berbasis keluarga dan dilakukan secara buttom up. Program ini memiliki 8 fungsi pemberdayaam sebagai konsep pergerakan, yaitu keagamaan, kebudayaan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan hidup.
Dengan program Posdaya ini, diharapkan setiap keluarga ikut berpartisipasi menjadi pelaksana pembangunan yang berkeadilan dan peduli kepada sesama anak bagsa, utamanya diarahkan pada pencapaian target tujuan pembangunan abad milenium atau Millenium Development Goals (MDGs).
Adapaun tujuan dari MDGs yakni sebagai upaya untuk penanggulangan kemiskinan dan kelaparan, pencapaian pendidikan dasar untuk semua, pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, penurunan angka kematian anak, peningkatan kesehatan ibu, pengendalian HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, penjaminan kelestarian lingkungan hidup, serta mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Demikian yang disampaikan oleh Wali Kota Malang, H. Moch. Anton dalam acara penandatanganan nota kesepahaman pelaksanaan program Posdaya antara Pemkot Malang dengan pimpinan 32 perguruan tinggi yang didukung Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) di ruang sidang Balai Kota Malang.
Ditambahkannya, disisi lain Posdaya adalah forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus dapat dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu.
Program ini, terang pria yang akrab disapa Abah Anton itu, selaras dengan visi Kota Malang yaitu menjadikan Kota Malang sebagai kota bermartabat yang penerapannya telah dilakukan dengan mendorong pelaku ekonomi sektor informal agar lebih produktif dan kompetitif.
“Sebagai dukungan dan tindak lanjut dari program Posdaya ini, saya berkomitmen untuk mengembangkannya dengan mensosialisasikan kepada masyarakat pada saat temu warga di masing-masing kelurahan yang diadakan setiap dua minggu sekali dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan,” beber pria ramah itu.
Oleh sebab itulah, program-program pro wong cilik seperti ini akan terus ditingkatkan menjadi program yang dikelola bersama masyarakat agar masyarakat tidak menjadi penonton dalam pembangunan, tetapi bergerak secara dinamis bekerja dengan ceria, cerdas, cemerlang, penuh kebersamaan dan kegotongroyongan serta kolektif untuk menjadi penggerak pembangunan yang mandiri.
Abah Anton menambahkan, dalam program Posdaya ini tugas perguruan tinggi adalah melakukan pembinaan dan pendampingan dari hulu hingga hilir bagi Posdaya, baik yang berbasis RT/RW maupun masjid di seluruh wilayah Kota Malang melalui jalur Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Dalam konteks ini dilandasi oleh keberadaan lembaga-lembaga masyarakat yang ada di tingkat RT/RW dan pengurus masjid yang telah terbentuk sebagai embrio Posdaya dan dikukuhkan sebagai Posdaya,” ungkapnya.
“Dalam waktu singkat, kami berharap jumlah Posdaya akan bertambah secara signifikan. Sementara itu masyarakat diarahkan untuk makin cerdas menyelesaikan sasaran dan target-target MDGs secara cermat dan berhasil. Hari ini juga dilakukan sosialisasi Posdaya kepada Kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah, red), camat, dan lurah sebagai upaya untuk memadukan program pembangunan Kota Malang dengan kegiatan pembangunan sosial ekonomi keluarga dalam Posdaya,” pungkas Abah Anton.
Pos Daya Tlogomas
Percepatan pengentasan kemiskinan terus dilakukan Wali Kota Malang, H. Moch Anton. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan di Kota Malang. Dari 845.683 jiwa penduduk Kota Malang, masih ada sekitar 300 ribu jiwa lebih yang berada pada garis kemiskinan.
Tahun ini, Wali Kota Malang, Moch Anton yang biasa disapa Abah Anton itu, akan menargetkan dapat menurunkan angka kemiskinan mencapai lima persen. Salah satunya melalukan upaya pensejahteraan masyarakat melalui pos pemberdayaan (Posdaya) yang bekerjasama dengan Yayasan Damandiri.
Untuk mensukseskan program ini, wali kota juga menggandeng 32 perguruan tinggi di Kota Malang untuk ikut bersama-sama mensejahterakan masyarakat melalui program Posdaya. Masing-masing perguruan tinggi akan membina satu sampai dua kelurahan dari 57 kelurahan yang ada di Kota Malang.
“Perguruan tinggi ini yang akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat di masing-masing kelurahan. Tugasnya seperti konsultan kelurahan yang mendampingi Posdaya,” kata Abah Anton, saat blusukan dan temu warga di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, kemarin.
MoU kerjasama dengan 32 perguruan tinggi sudah ditanda tangani walikota bersama pimpinan 32 perguruan tinggi di Kota Malang. Dengan antusiasme perguruan tinggi di Kota Malang ikut mensukseskan program Posdaya, bendahara PC NU Kota Malang itu optimis tahun ini dapat menurunkan angka kemiskinan mencapai 5 persen.
“Masyarakat akan diberikan pendampingan usaha. Mereka juga akan mendapatkan kemudahan akses permodalan. Ratusan miliar sudah disiapkan Yayasan Damandiri untuk Posdaya di Kota Malang melalui beberapa bank,” ungkapnya.
Seperti di Kelurahan Tlogomas, kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang menjadi pendamping Posdaya di kelurahan Tlogomas. Kemarin, juga diserahkan bantuan permodalan dari Bank UMKM Jatim untuk beberapa kelompok masyarakat yang ada di Tlogomas.
“Ini dari pembangunan adalah mensejahterakan masyarakatnya. Karena itu, kami berusaha untuk mensejahterakan masyarakatnya melalui berbagai program, termasuk Posdaya,” terangnya.
Karena itulah, Posdaya pun memberikan segala kemudahan untuk pengembangan usaha masyarakat. Kelompok Posdaya pun akan didampingi dari kalangan akademisi untuk pengembangan usahanya.
“Nilainnya memang tidak besar, tapi cukup untuk mengembangan usahanya dan ini bisa terus bergulir dan bertambah. Tentu akan sangat membantu percepatan penurunan angka kemiskinan di Kota Malang, karena masyarakatnya sejahtera,” terangnya.
Sampai saat ini telah dirintis posdaya di kelurahan Tlogomas dalam rangka mempercepat pembangunan. Perintisan posdaya ini melibatkan peran warga sebagai pengurus.Kegiatan Pos Daya di Kelurahan Tlogomas diwakili oleh Kegiatan Pos Daya di RT 03 RW 07 yang dibina oleh Agus Gunarto selaku ketua RT 03 RW 07 Kelurahan Tlogomas.

20140630_130918
IMG_2689

STUDY BANDING DARI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Kamis, 16 Oktober 2014 Kelurahan Tlogomas kedatangan tamu dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kepulauan Riau. Rombongan datang jam 7.30 sekitar 51 orang. Ketua rombongan adalah Bpk Ir.Hanafi selaku Kabid Pengembangan Desa dan Kelurahan. Beliau diterima langsung oleh Pak Aryadi selaku Lurah Tlogomas beserta jajarannya.

Beliau-beliau sangat antusias sekali mendengarkan pemaparan tentang kelurahan Tlogomas yang di sampaikan langsung oleh Pak Aryadi selaku Lurah Tlogomas. Apa keunggulan-keunggulan yang ada di sekitar kelurahanTlogomas. Bentuk pelayan yang di terapkan di Kelurahan Tlogomas “One Day Service”. Tanpa berlama-lama para tamu langsung berkunjung ke sentral pemerintahan di kelurahan Tlogomas. Ada 12 kelembagaan yang ada di kelurahan Tlogomas termasuk KIM salah satunya.

Yang menariknya dari kunjungan ini bukan hanya mengunjungi di sentral pemerintahannya aja melainkan langsung terjun ke sentral masyarakatnya. Para tamu di bagi menjadi 3 rombongan yaitu Sentral Pendidikan, Sentral Ekonomi, Sentral Pemeliharan Masyarakat.

Di sini KIM juga sedikit menggali informasi tentang Kepulaun Riau. Salah satu sumbernya Pak Brian selaku Staf BPMD Provinsi Kepulaun Riau. Bahwa Kepulauan Riau terdiri dari 2 kota dan 5 kabupaten. Ada sekitar 1200 pulau sehingga luas daratan 1/2 dari luas wilayah Kepulaun Riau. Sehingga mata pencarian masyarakat sebagian besar adalah nelayan. Perlu di ketahui juga bahwa Kepulauan Riau juga menjadi Juara III nasional tahun 2014 di wakili oleh Kabupaten Bitan. Kunjungan di akhiri dengan saling bertukar cinderamata dan ramah tamah. (posted by lia)

C360_2014-10-16-10-36-52-076C360_2014-10-16-11-15-54-448_orgC360_2014-10-16-08-41-41-890C360_2014-10-16-09-46-57-267