Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
Tlogomas
Visi
- Meningkatkan kesejahtaraan masyarakat secara parsiitipative dan proporsional
Misi
-
- Mencari titik temu ditengah persimpangan semua komponen potensi masyarakat kelurahan tlogomas dalam memecahkan persoalan kemiskinan.
- Memberdayakan seluruh komponen masyarakatdalam mengentas kemiskinan secara parsitipative, mendorong kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan, antara lain: pendidikan dasar sembilan tahun, pendidikan gratis untuk semua
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian bantuan, bimbingan dan pendampingan dalam pengembangan usaha
- Meningkatkan kualitas lingkungan melalui perbaikan sarana dan prasarana lingkungan sehingga kondusif bagi pengembangan perekonomian masyarakat tanpa hambatan atau terganggu oleh lingkungan atau masyarakat.
- Meningkatkan derajat kesehatan dan usia harapan atau bertahan hidup bagi ibu melalui program penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan 75% mulai tahun 2013-2016.
- Mengurangi angka kematian bayi atau balita melalui pemberian asupan gizi seimbang dan memadai, serta memberantas gizi buruk sampai 50%, mencapai bayi sehat 2016.
- Mengurangi siklus penyakit menular 100% dengan mengendalikan penyakit TBC, ISPA, DB serta penyakit menular lainnya melalui sistem imunisasi atau pengobatan, penanganan insentif serta pembenahan lingkungan penderita mulai 2013-2020.
- Merajut kemitraan dengan semua lembaga peduli secara luas (regional) dan cair untuk mencapai MDGs, antara lain: bidang ekonomi dengan menggunakan akses go public melalui internet dalam pencarian pasar
I. IDENTITAS LEMBAGA
I.1. NAMA LEMBAGA
Nama lembaga ini adalah Badan Keswadayaan Masyarakat “ Tlogomas” disingkat BKM “Tlogomas”. Pemilihan Nama BKM Tlogomas, mengandung harapan dan do’a bahwa BKM diharapkan menjadi tempat bersandar segala kebutuhan pokok masyarakat miskin. Disamping memudahkan penyebutannya karena sama dengan nama Kelurahan Tlogomas.
Proses Pembentukannya BKM “ TLOGOMAS“, berawal dari program Pemerintah berupa Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Tahap 1, yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan di perkotaan secara bersama, mandiri dan berkelanjutan, melalui suatu pendekatan kelembagaan masyarakat yang berbasis pada prinsip dan nilai-nilai kejujuran, gotong royong transparansi, akuntabilatas, demokrasi, persamaan gender serta penyediaan dana bantuan langsung ke masyarakat di kelurahan sasaran.
Melalui serangkaian proses Pemilihan Calon Anggota ( utusan) BKM di level basis, kemudian dilaksanakan Pemilihan Anggota di level Kelurahan Tlogomas pada tanggal 23 Februari 2000. Sebelum pelaksanaan pemilihan anggota BKM di level Kelurahan, dilaksanakan penyepakatan AD/ART BKM. Utusan yang hadir memasuki bilik-bilik tertutup untuk memilih anggota BKM dan memasukkan kertas pilihan ke Kotak Suara. Setelah semua utusan memberikan suaranya, dilakukan perhitungan suara dan diperoleh urutan peringkat suara calon anggota BKM. Hasil peringkat suara itu menjadi dasar untuk menentukan anggota BKM dan Ketua BKM dan pada perkembangan selanjutnya istilah Ketua berubah menjadi Koordinator BKM.
I.2. ALAMAT LENGKAP LEMBAGA
Alamat lengkap / Sekretariat BKM Tlogomas di Jl. Raya Tlogomas No 56 Telp. (0341) 588636 Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Kode Pos 65144.
I.3. TAHUN BERDIRI
BKM Tlogomas didirikan untuk jangka waktu yang tidak dapat ditentukan lamanya sebagaimana tercantum dalam berita acara rapat akte pendirian BKM Tlogomas dan Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga BKM Tlogomas pada tanggal 23 Pebruari 2000.
I.4. LEGALITAS LEMBAGA
Legalitas BKM Tlogomas dikuatkan oleh Notaris Hendro Winata, S.H. Jl. Dempo No 15 Kota Malang Telp. (0341) 551491 – 553185 dengan Akte Notaris Nomor 39 Tanggal 31 Maret 2000.
BIDANG AKTIVITAS YANG DITANGANI LEMBAGA
Bidang aktifitas yang ditangani BKM ”Tlogomas” adalah Tri Daya meliputi Bidang Ekonomi, Sosial dan Lingkungan
A. Bidang Ekonomi meliputi beberapa aktifitas seperti :
- Memberikan pinjaman modal bergulir kepada masyarakat miskin yang mempunyai usaha.
- Mengadakan pelatihan kewirausahaan seperti pengolahan sampah, potong rambut, rias wajah dan hantaran pengantin.
B. Bidang Sosial meliputi beberapa aktifitas seperti :
- Memberikan santunan kepada janda jompo, bea siswa kepada anak KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang kurang mampu serta sumbangan dana (donatur) tetap untuk kegiatan Posyandu Balita dan BKB (Bina Keluarga Balita)
- Mengadakan pelatihan ketrampilan yaitu, pelatihan untuk Kader Posyandu, BKB, Komposting, Daur Ulang Kertas, Kerajinan Tangan Dari Bahan Mendong dan Monte.
- Pengadaan barang untuk sarana penunjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
C. Bidang Lingkungan meliputi :
- Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana dasar berupa : Bedah rumah, gorong-gorong, drainase, pavingisasi, plengsengan, MCK, penghijauan, pengaman jembatan yang didanai oleh P2KP (Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan), PAKET (Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu ), PNPM (Program Nasional Pemberdayan Masyarakat Mandiri) dan cadangan dana Fisik BKM yang diperoleh dari pembagian laba setiap tahunnya.
Prestasi yang pernah diraih BKM Tlogomas
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Tlogomas, Kota Malang ditetapkan menjadi 10 besar nominator lomba Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri tingkat Provinsi Jawa Timur pada 17 nopember 2011. Lomba PNPM tersebut diikuti oleh 26 kota/kabupaten yang ada di Jatim. Untuk menjadi yang terbaik, tim penilai harus mengetahui kondisi riil/sesungguhnya dari program yang dijalankan BKM selaku peserta lomba, penggunaan anggaran yang diberikan, dan hasil pembangunan fisik yang telah dilakukan. Adapun dana yang digunakan dalam program ini terbagi ke dalam 3 kategori. Yaitu, dana sosial, dana ekonomi, dan dana lingkungan. Untuk setiap BKM diberikan kesempatan untuk mengelola dana sebesar Rp 300 juta. Dana ini tidak hanya digunakan untuk pengembangan usaha dari anggota saja, tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai dana sosial maupun dana lingkungan.
Sasaran Penanggulangan Kemiskinan
Melalui penyelesaian masalah yang berkaitan satu sama lain ; Keluarga produktif yang miskin disebabkan karena rendahnya tingkat penghasilan (PHK, kerja tidak rutin), tingkat pendidikan rendah, kurang terampil dalam bidangnya, sehingga tidak bisa memiliki kebutuhan dasar rumah tangganya maka dari itu kesehatan menurun, ditambah lagi banyaknya tanggungan anggota keluarga yang harus dibiayai serta kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Perumusan Prioritas Masalah:
- – Lingkungan: plengsengan pencegahan tanah longsor, penyediaan lahan taanah makam, drainase, pavingisasi, gotong royong
- – Ekonomi: bantuan modal, penyediaan lapangan kerja, bantuan alat teknologi tepat guna
- – Sosial: santunan, fasilitasi penyandang cacat
- – Kesehatan: meminimkan kematian ibu hamil dan bayi, pencegahan penyakit menular
- – Pendidikan: pendirian PAUD dan BKB, pemberian beasiswa, keaksaraan fungsional
- – Seni dan Budaya: pelestarian pengembangan kesenian adat dan daerah.
DAMPAK PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Sebagaimana dalam uraian sebelumnya bahwa kegiatan Tridaya yang dilaksanakan oleh BKM berupa kegiatan pembangunan lingkungan, ekonomi bergulir dan sosial produktif. Secara umum kegiatan ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk melihat dampak riilnya yang dapat dilaporkan hanya beberapa KSM, mengingat banyaknya KSM yang ditangani.
A. PENINGKATAN SDM
• KSM SIBERMAS dengan kegiatan komposting berdampak positif bagi pasukan kuning dengan ketrampilan pengolahan komposting, mereka yang terlibat memperoleh penghasilan tambahan.
• KSM KECAPI berhasil mengembangkan usaha dalam bidang hantaran pengantin setelah memperoleh pelatihan dan tambahan modal bergulir dari BKM.
B. PENINGKATAN PENDAPATAN
Dampak riil bidang ekonomi dalam penanggulangan kemiskinan yang terjadi pada masyarakat belum bisa terukur. Namun beberapa indikator dapat menunjukkan dampaknya secara nyata. Karena jumlah KSM penerima manfaat yang ditangani BKM relatif banyak, maka diambil salah satu contoh KSM yaitu: KSM MELATI dengan jenis usaha berupa
• Aneka Usaha peracangan (2 orang),
• Jual nasi goreng keliling (2 orang),
• Industri kompor (1 orang),
• Jual rujak (1 orang).
Pada tahap awal KSM MELATI dengan jumlah anggota 6 orang memiliki aset dengan nilai Rp. 3.455.000,- , swadaya modal sebesar Rp. 6.444.000,- dan mendapat pinjaman bergulir dari BKM sebesar Rp. 3.450.000,- yang digulirkan pada tanggal 8 desember 2000
Komentar Terakhir